About


Bismillahirrohmanirrohim.

Sejarah Singkat Masjid Darul Hidayah, Titik Nol Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel.

Masjid Darul Hidayah didirikan oleh sekelompok jamaah yang menamakan diri Jamaah Yasin Tahlil yang sampai dengan hari ini masih eksis mengemban amanah dakwah ala Ahlus Sunnah Wal Jamaah An Nahdliyyah.

Sebelum menjadi masjid, Mushola Darul Hidayah adalah bangunan yang berukuran 4x6 meter, berada di pusat (Titik Nol) Kota Tanah Merah. Seiring perkembangan waktu Kemampuan Mushola yang semula hanya untuk menampung belasan jamaah mau tidak mau harus mengikuti perkembangan ummat yang semakin meninggkat, sehingga dibangunlah teras dengan atap bersambung kebelakang dengan kemampuan seadanya dan bahan yang hanya berdasar dari sumbangan jamaah dan masyarakat sekitar.

Pada tahun 2015 Mushola Darul Hidayah lagi-lagi harus menjawab tantangan jaman, dimana semakin banyak jamaah sholat jumat yang pada saat itu hanya diselenggarakan di masjid Baiturrahmah (Kota Lama) dan persebaran penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya jika diharuskan berjamaah jumat disatu tempat, selain keterbatasan tempat juga sudah dirasa cukup jauh bagi orang-orang yang bermukim di wilayah jalan Ampera, terutama yang bermukim di wilayah jalan Trans Papua Arah Asiki (Merauke). Dengan hasil musyawarah maka disepakati untuk menjadikan Mushola Darul Hidayah salah satu tempat alternatif dan terjangkau untuk melaksanakan kewajiban Shalat Jumat dan secara tidak langsung menjadi pusat kegiatan-kegiatan keagamaan seperti kegiatan Santunan Anak Yatim, Kegiatan Hari Hari Besar Islam, Jamaah Yasin Tahlil dan Istighosah dan menjadi Masjid tempat persinggahan para musyafir yang hendak melakukan perjalanan dari arah Merauke menuju Mindiptana ataupun sebaliknya.

Tahun 2019 Pengurus Kesejahteraan Masjid Darul Hidayah memutuskan untuk merenovasi/ membangun Masjid persis dibelakan bangunan yang lama, dikarenakan beberapa hal, seperti terlalu dekatnya bangunan masjid dengan badan jalan sehingga dikhawatirkan kedepannya ada pelebaran jalan, selain itu juga terasa sempit jika tidak mempunyai tempat parkir yang memadai yang mengakibatkan parkir di pinggir jalan utama dan menimbulkan kemacetan, terlebih kecelakaan lalu lintas terutama pada Hari Jum'at. (Dokumentasi youtube hari Jumat di Masjid Darul Hidayah).

Pembangunan masih berjalan secara bertahap menyesuaikan kondisi keuangan masjid, hingga sampai saat ini (2 September 2021) sudah tercapai 40% dari yang direncanakan. 

Link


screenshoot SIMAS KEMENAG